Rabu, 09 Maret 2016

Hujan

Oke tenang kawan-kawan, postingan ini memang judulnya bikin baper, tapi ini bukan curhatan alay Sora seperti yang sebelumnya. Sebenarnya niat awal Sora membuka laptop malam ini adalah untuk belajar patologi anatomi. Tapi tidak sengaja Sora menemukan novel ini di bawah meja dan covernya membuat Sora tiba-tiba teringat dengan rumah mungil yang sudah sangat jarang Sora kunjungi beberapa waktu terakhir. Hasrat untuk kembali menulis di sini lebih besar dari keinginan Sora untuk belajar, yah akhirnya Sora menulis ini.

Paduan yang sempurna, es krim + novel favorit
(maaf pengambilan fotonya kurang profesional)
Novel ini merupakan buku kedua Tere Liye yang Sora baca, setelah sebelumnya Sora juga sempat membaca kumpulan cerpennya yang Sora pinjam dari seorang teman dan Sora suka banget dengan gaya penulisan penulis yang satu ini.
Judulnya Hujan. Saat pertama kali bertemu di toko buku, Sora langsung jatuh cinta dengan covernya. Judulnya yang simpel juga menambah daya tariknya. Setelah membaca novel ini, Sora tambah jatuh cinta lagi. Bagi pecinta novel dengan genre science-fiction dan romance, Sora cukup merekomendasikan novel ini. Alur ceritanya benar-benar membuat penasaran. Sora sampai curi-curi waktu untuk membaca Hujan di sela-sela persiapan ujian, dan syukurnya Sora lulus ujian hahaha.
Bercerita tentang seorang gadis bernama Lail dengan mengambil setting dunia di masa depan. Novel ini tidak hanya menceritakan kisah cinta, namun juga menyelipkan mengenai permasalahan lingkungan, kisah heroik, dan kehidupan sosial yang dikemas dengan menarik dan apik. Sama seperti saat membaca buku lainnya, di novel ini ada beberapa kutipan yang menjadi favorit Sora. Ini adalah salah duanya:
Yang pertama adalah percakapan tentang hujan antara Lail dengan sahabatnya:
"Kamu tahu mengapa kita mengenang banyak hal saat hujan turun? Karena kenangan sama seperti hujan, ketika dia datang kita tidak dapat menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya"
Kutipan kedua adalah pada bagian epilog novel ini:
"Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan"
Pokoknya menurut Sora novel ini recomended buat dibaca. Tidak akan menyesal jika kawan-kawan ingin meluangkan waktu untuk membaca novel ini. Setelah membaca Hujan, Sora jadi ingin membaca novel karya Tere Liye lainnya. Mungkin selanjutnya Sora harus mulai menabung supaya bisa beli Negeri Para Bedebah atau Daun yang jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Wah... nggak sabar :)


0 komentar:

Sora Karista. Diberdayakan oleh Blogger.