Hidden Canyon: Its Extremely Beautiful
Sora lagi senang kawan-kawan karena Sora lagi
liburan. Memang bukan libur panjang, tapi untuk seorang mahasiswa libur empat
hari itu terasa begitu panjang dan menyenangkan tentunya. Liburan ini nggak
boleh disia-siakan begitu saja. Biasanya saat liburan Sora cuma pulang ke kampung
halaman tercinta kemudian gulak-gulik
di rumah sambil nonton TV. Tapi liburan kali ini kebetulan teman-teman satu SGD
Sora memutuskan untuk jalan-jalan.
Pada awalnya kami kebingungan akan pergi ke mana. Setelah
“diskusi” yang panjang akhirnya kami memutuskan untuk berkeliling di daerah
Gianyar. Mungkin saat mendengar kata Gianyar kawan-kawan berpikiran “ah,
palingan Sora pergi ke Ubud” Eits, nggak salah juga sih, Sora dan teman-teman
memang sempat mampir ke Ubud untuk minta makan di rumah salah satu teman Sora
*hahaha* Oya sebelum ke Ubud, Sora dan teman-teman juga sempat jalan-jalan
sebentar di daerah Tegalalang menikmati indahnya persawahan.
Nah, setelah kekenyangan di Ubud, kami melanjutkan
perjalanan ke daerah Celuk yang terletak di Kecamatan Sukawati. Kami menuju ke
sebuah objek wisata yang disebut “Hidden Canyon”. Jujur, Sora belum pernah
mendengar mengenai tempat ini sebelumnya, begitu juga dengan teman-teman Sora.
Sora juga sempat bertanya-tanya kenapa namanya hidden canyon. Dan pertanyaan
Sora itu terjawab ketika Sora dan kawan-kawan masuk ke sana.
Untuk bisa menelusuri Hidden Canyon, kami dipungut
biaya sebesar sepuluh ribu rupiah per orang. Setelah itu, kami mulai masuk
dengan ditemani oleh seorang guide. Saat baru memasuki trek menuju Canyon, kami
langsung disambut oleh beberapa pancuran (menurut Sora itu semacam pemandian)
yang berisi kolam ikan. Di kolam ikan tersebut, pengunjung diperbolehkan untuk
mencemplungkan kaki kemudian ikan-ikan kecil yang ada di kolam akan menyentuh kaki pengunjung.
Pancuran + kolam ikan |
Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan melewati sungai yang dangkal dan bebatuan yang masih landai. Sebelumnya alas
kaki dititipkan terlebih dulu pada guide. Sejauh ini perjalanan masih aman dan
menyenangkan. Di sepanjang perjalanan menyusuri sungai juga terdapat banyak
spot yang bagus untuk berfoto. Sora juga
mulai terpesona dengan keindahan tebing yang mengapit tempat kami berjalan.
Perjalanan awal melewati sungai dan bebatuan |
Perjalanan awal |
Sebelumnya Sora
berpikir ini akan menjadi perjalanan yang mudah dan biasa-biasa saja. Tapi
semuanya berubah saat negara api menyerang kami bertemu dengan tebing
yang pijakannya hanya selebar beberapa sentimeter (okay, pijakannya nggak
sesempit itu, sebenarnya Sora menulis ini hanya untuk menambah efek dramatis).
Nah, di tebing tersebut kami baru menyadari kenapa perjalanan ini memerlukan
guide. Pada awalnya kami memang bisa berjalan di sungai, tapi lama-kelamaan
sungainya bertambah dalam sehingga kami harus berjalan melalui tebing. Untuk
bisa melewati tebing, kami harus bertumpu pada
dinding tebing dengan kaki berpijak pada batu di seberang dinding.
Selain itu, kami juga sempat melewati tebing dengan badan kami benar-benar
menempel pada dinding tebing (mirip orang climbing, tapi ini tanpa tali
safety).
Mulai berpelukan dengan tebing |
Walaupun jalan yang kami lalui cukup sulit,
semuanya itu terbayar dengan pemandangan yang begitu indah. Tebing-tebing batu
yang terukir dengan indah ditambah sungai yang mengalir lembut, sangat indah.
Setiap melewati tebing yang agak sulit Sora selalu merasa takut, pertama Sora
takut jatuh dari ketinggian, kedua Sora takut jatuh ke air yang dalam (maklum
Sora nggak bisa renang). Tapi ketakutan Sora itu dikalahkan oleh decak kagum Sora
saat menikmati keindahan Hidden Canyon ini. Ya, benar-benar Hidden Canyon.
Bahkan saat menulis ini, Sora terus terbayang-bayang keindahannya.
Air sungai yang masih bersih |
Tebing yang mengapit sungai |
Untuk kawan-kawan yang ini mengunjungi Hidden
Canyon, Sora menyarankan untuk datang di
pagi hari. Sora dan teman-teaman Sora datang ke sana sekitar pukul setengah
tiga sore, dan kami akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan perjalanan setelah
berhasil melewati canyon pertama karena sudah kesorean (dan karena sudah
menyerah dengan medannya). Sebenarnya di Hidden Canyon terdapat tiga canyon, namun pengunjung bisa
memilih ingin menyelesaikan canyon pertama atau sampai ketiga. Tapi kalau kawan-kawan sudah lanjut ke canyon kedua, kawan-kawan harus
melanjutkan sampai canyon ketiga terlewati karena tidak ada jalan kembali.
Dibuang sayang (1) |
Dibuang sayang (2) |
Selain itu, Sora juga menyarankan kawan-kawan
supaya membawa barang seminimal mungkin karena medan yang dilalui cukup berat.
Kawan-kawan tentu tidak mau rempong kan dengan barang bawaan. Sebelum ke sini
Sora juga menyarankan kawan-kawan untuk makan dan pipis dulu. Nggak kebayang
kalo harus melewati tebing sambil kelaparan atau nahan pipis.
Dibuang sayang (3) |
Sungguh liburan yang menyenangkan, Sora nggak akan pernah menyesal
pernah ke sini. Tempat ini Sora rekomendasikan untuk kawan-kawan yang ingin
menikmati keindahan alam Bali dengan cara sedikit ekstrem. Kalau diajak ke sini
lagi? Hmm... sepertinya Sora pikir-pikir dulu. Bukannya nggak mau, tapi Sora
nggak kuat hahaha
Libur,, aku merindukanmu "-(
BalasHapus