Selasa, 31 Mei 2016

Hidden Canyon: Its Extremely Beautiful

Sora lagi senang kawan-kawan karena Sora lagi liburan. Memang bukan libur panjang, tapi untuk seorang mahasiswa libur empat hari itu terasa begitu panjang dan menyenangkan tentunya. Liburan ini nggak boleh disia-siakan begitu saja. Biasanya saat liburan Sora cuma pulang ke kampung halaman tercinta kemudian gulak-gulik di rumah sambil nonton TV. Tapi liburan kali ini kebetulan teman-teman satu SGD Sora memutuskan untuk jalan-jalan.

Pada awalnya kami kebingungan akan pergi ke mana. Setelah “diskusi” yang panjang akhirnya kami memutuskan untuk berkeliling di daerah Gianyar. Mungkin saat mendengar kata Gianyar kawan-kawan berpikiran “ah, palingan Sora pergi ke Ubud” Eits, nggak salah juga sih, Sora dan teman-teman memang sempat mampir ke Ubud untuk minta makan di rumah salah satu teman Sora *hahaha* Oya sebelum ke Ubud, Sora dan teman-teman juga sempat jalan-jalan sebentar di daerah Tegalalang menikmati indahnya persawahan.
Nah, setelah kekenyangan di Ubud, kami melanjutkan perjalanan ke daerah Celuk yang terletak di Kecamatan Sukawati. Kami menuju ke sebuah objek wisata yang disebut “Hidden Canyon”. Jujur, Sora belum pernah mendengar mengenai tempat ini sebelumnya, begitu juga dengan teman-teman Sora. Sora juga sempat bertanya-tanya kenapa namanya hidden canyon. Dan pertanyaan Sora itu terjawab ketika Sora dan kawan-kawan masuk ke sana.
Untuk bisa menelusuri Hidden Canyon, kami dipungut biaya sebesar sepuluh ribu rupiah per orang. Setelah itu, kami mulai masuk dengan ditemani oleh seorang guide. Saat baru memasuki trek menuju Canyon, kami langsung disambut oleh beberapa pancuran (menurut Sora itu semacam pemandian) yang berisi kolam ikan. Di kolam ikan tersebut, pengunjung diperbolehkan untuk mencemplungkan kaki kemudian ikan-ikan kecil yang ada di  kolam akan menyentuh kaki pengunjung.
Pancuran + kolam ikan

Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan  melewati sungai yang dangkal dan bebatuan yang masih landai. Sebelumnya alas kaki dititipkan terlebih dulu pada guide. Sejauh ini perjalanan masih aman dan menyenangkan. Di sepanjang perjalanan menyusuri sungai juga terdapat banyak spot yang bagus untuk berfoto. Sora  juga mulai terpesona dengan keindahan tebing yang mengapit tempat kami berjalan.
Perjalanan awal melewati sungai dan bebatuan
Perjalanan awal

Sebelumnya Sora  berpikir ini akan menjadi perjalanan yang mudah dan biasa-biasa saja. Tapi semuanya berubah saat negara api menyerang kami bertemu dengan tebing yang pijakannya hanya selebar beberapa sentimeter (okay, pijakannya nggak sesempit itu, sebenarnya Sora menulis ini hanya untuk menambah efek dramatis). Nah, di tebing tersebut kami baru menyadari kenapa perjalanan ini memerlukan guide. Pada awalnya kami memang bisa berjalan di sungai, tapi lama-kelamaan sungainya bertambah dalam sehingga kami harus berjalan melalui tebing. Untuk bisa melewati tebing, kami harus bertumpu pada  dinding tebing dengan kaki berpijak pada batu di seberang dinding. Selain itu, kami juga sempat melewati tebing dengan badan kami benar-benar menempel pada dinding tebing (mirip orang climbing, tapi ini tanpa tali safety).

Mulai berpelukan dengan tebing

Walaupun jalan yang kami lalui cukup sulit, semuanya itu terbayar dengan pemandangan yang begitu indah. Tebing-tebing batu yang terukir dengan indah ditambah sungai yang mengalir lembut, sangat indah. Setiap melewati tebing yang agak sulit Sora selalu merasa takut, pertama Sora takut jatuh dari ketinggian, kedua Sora takut jatuh ke air yang dalam (maklum Sora nggak bisa renang). Tapi ketakutan Sora itu dikalahkan oleh decak kagum Sora saat menikmati keindahan Hidden Canyon ini. Ya, benar-benar Hidden Canyon. Bahkan saat menulis ini, Sora terus terbayang-bayang keindahannya.
Air sungai yang masih bersih

Tebing yang mengapit sungai

Untuk kawan-kawan yang ini mengunjungi Hidden Canyon, Sora menyarankan untuk  datang di pagi hari. Sora dan teman-teaman Sora datang ke sana sekitar pukul setengah tiga sore, dan kami akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan perjalanan setelah berhasil melewati canyon pertama karena sudah kesorean (dan karena sudah menyerah dengan medannya). Sebenarnya di Hidden Canyon  terdapat tiga canyon, namun pengunjung bisa memilih ingin menyelesaikan canyon pertama atau sampai  ketiga. Tapi kalau kawan-kawan sudah  lanjut ke canyon kedua, kawan-kawan harus melanjutkan sampai canyon ketiga terlewati karena tidak ada jalan kembali.

Dibuang sayang (1)

Dibuang sayang (2)


Selain itu, Sora juga menyarankan kawan-kawan supaya membawa barang seminimal mungkin karena medan yang dilalui cukup berat. Kawan-kawan tentu tidak mau rempong kan dengan barang bawaan. Sebelum ke sini Sora juga menyarankan kawan-kawan untuk makan dan pipis dulu. Nggak kebayang kalo harus melewati tebing sambil kelaparan atau nahan pipis.
Dibuang sayang (3)
Sungguh liburan yang  menyenangkan, Sora nggak akan pernah menyesal pernah ke sini. Tempat ini Sora rekomendasikan untuk kawan-kawan yang ingin menikmati keindahan alam Bali dengan cara sedikit ekstrem. Kalau diajak ke sini lagi? Hmm... sepertinya Sora pikir-pikir dulu. Bukannya nggak mau, tapi Sora nggak kuat hahaha

1 komentar:

Sora Karista. Diberdayakan oleh Blogger.