Rabu, 10 Oktober 2012

Terimakasih Nyanyianku

      Masa lalu. Dari jendela (baca: sudut pandang) setiap orang, masa lalu memiliki makna yang berbeda. Mungkin seseorang berpendapat bahwa masa lalu adalah sejuta kepingan emas yang sangat berharga, mungkin juga orang yang lainnya akan mendefinisikan masa lalu sebagai badai yang penuh dengan angin kencang dan petir yang menggelegar. Ya, apapun perspektif setiap orang mengenai masa lalu, masa lalu ya masa lalu. Dia memang pada akhirnya menjadi pelengkap puzzle kehidupan, terlepas dari indah atau tidaknya dia. Berbicara tentang masa lalu, Sora mungkin termasuk orang yang memaknai masa lalu sebagai pelajaran yang paling berharga. 

      Menurut Sora, masa lalu tak harus dibuang begitu saja. Seindah, seburuk, semanis, sepahit, sesenang, sesedih, dan se se yang lainnya, masa lalu itu akan memberi motivasi kepada kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Masa lalu itu ada agar kita dapat memperbaiki diri dan tidak terjatuh ke lubang yang sama lagi.
      Sora tidak bermaksud menggurui kawan-kawan tentang masa lalu. Sora juga tidak ingin mempersuasi kawan-kawan agar menyimpan dan mengenang masa lalu. Terlalu terperangkap dalam masa lalu memang tidak baik, tapi berusaha pergi dan melupakan masa lalu juga bukan hal yang baik dilakukan. Ingat nggak, melupakan sama dengan mengingat.
     Baik, cukup apersepsinya :P Sebenarnya tujuan utama Sora membuat tulisan kali ini adalah untuk menceritakan sepenggal kisah masa lalu Sora. Entah kenapa tiba-tiba Sora teringat akan kejadian-kejadian di masa lalu. Walaupun Sora baru 17 tahun hidup di dunia, tapi pengalaman Sora belum seberapa loh (heh--") Gara-gara tugas untuk bikin paragraf, Sora jadi ingat orang ini. Sebenarnya cukup menyiksa, tapi Sora nggak pernah menyesal. Mungkin 17 tahun terakhir, itu adalah kenangan terindah dan tertidak indah yang pernah Sora miliki. 
     Ketika itu Sora terasa dibawa terbang ke surga namun tiba-tiba saat itu juga dihempaskan ke neraka, bisa dibayangkan kan. Dia adalah lantunan melodi kematian yang dimainkan dengan nada romantis. Dia adalah nyanyian neraka yang dibawakan oleh malaikat surga. Namun sekali lagi Sora tegaskan, Sora Karista tidak pernah menyesal. Karena dia, Sora dapat menjadi Sora yang sekarang. Karena jengah dipermainkan, Sora akhirnya bertekad untuk menjadi orang yang lebih baik agar dapat membuktikan bahwa tanpa dia langit masih ada di atas dan gravitasi masih ada di dunia ini.
     Di kesempatan kali ini, Sora ingin berterimakasih kepada nyanyian itu. Terimakasih atas pelajaran yang sampai saat ini belum pernah diberikan lagi oleh orang lain kepada Sora. Terimakasih atas semuanya. Mungkin saat itu Sora terkesan tak acuh, tapi tak ada yang perlu dipersalahkan mengenai semua yang terjadi. Terimakasih :D

0 komentar:

Sora Karista. Diberdayakan oleh Blogger.