Hujan di Akhir Musim
Tulisan ini Sora buat ketika hujan kembali membawa
angin dingin yang hampir membekukan hati sang langit
Sora mohon maaf sebelumnya karena setelah tidak menampakkan jejak di blog
ini selama lebih dari sebulan seharusnya Sora menulis sesuatu yang lebih
berbobot selain tulisan ini. Sora juga mungkin seharusnya menceritakan
pengalaman seru saat nyasar dan belum pernah merasa betapa bahagianya saat
menemui Jalan By Pass beberapa minggu lalu. Tapi Sora benar-benar perlu menulis
ini sekarang. Sora nggak memiliki tempat lain untuk mengadu. Tidak mungkin Sora
terus mengeluh pada rumput yang bergoyang maupun bertanya pada bintang yang tak
mampu mendengar. Oleh karena itu, jika semisal ada yang memiliki kisah mirip
atau merasa tersinggung dengan cerita ini, Sora mohon maaf. Sora tidak pernah
bermaksud apapun, Sora hanya ingin meluapkan segala unek-unek yang bukan hanya
tentang hal ini tapi juga hal lain yang cukup membebani Sora. Jadi jangan
dianggap terlalu serius :)
Sepertinya langit mengawali dan mengakhiri musim ini dengan beberapa tetes
hujan, begitu pula dengan Sora. Dan hujan memang dapat memberikan kedamaian
sekaligus ketidakdamaian tergantung cara kita memandangnya. Hujan di awal musim
ini pada awalnya memang menimbulkan hawa dingin yang seakan mengoyak batin
Sora, tapi pada akhirnya ia justru membawakan Sora suatu kehangatan yang
membuat Sora bertahan.
Saat ini, hujan kembali datang, menjebloskan Sora ke persimpangan
kebahagiaan dan ketidakbahagiaan. Bersedih atas kebahagiaan orang lain dan
sebaliknya bahagia di atas kesedihan orang lain merupakan hal yang tak pantas
dilakukan. Ya, itulah yang telah kita pelajari pada pelajaran budi pekerti saat
menginjakkan kaki di sekolah dasar. Namun, apakah salah apabila merasa kurang
bahagia atas kebahagiaan orang lain yang bahagia akibat ketidakbahagiaan kita?
Salahkah Sora mengeluh?
Bingung, Sora bingung. Apakah yang harus Sora lakukan? Di satu sisi hati
Sora mengatakan bahwa ini memang sudah digariskan demikian. Dia memang pantas
dan terlebih lagi dia sahabat Sora. Namun sisi lain dari hati Sora tidak bisa
untuk tidak jujur bahwa Sora kecewa. Karena Sora belum berhasil memenuhi janji
yang telah Sora kumandangkan ketika hujan membawa kehangatan di awal musim ini.
Karena Sora merasa kurang bahagia saat kawan Sora bahagia. Karena kedua mata
ini kembali terbasahi oleh sesuatu yang tak seharusnya disesali. Karena,
karena, dan karena.
Terlepas dari semua itu, walau sekarang beberapa tetes hujan masih
membasahi jendela ini, Sora tetap bersyukur dan akan terus bersyukur. Sora
masih memiliki banyak pilihan, sehingga Sora masih bisa hidup seribu tahun lagi
untuk memenuhi berjuta janji yang harus dipenuhi.
"Yang terpenting bukanlah untuk menjadi yang terbaik, melainkan menjadi diri sendiri yang terbaik"
keren tulisannya.. salam kenal dari pembaca setiamu
BalasHapus