Sapu Tangan Fang Yin
/1/Ditatapnya sekali lagi sapu tangan itu,tak lagi putih; tiga belas tahun berlalu.Korek api di tangan, siap membakarnyamenjadi abu masa lalu.Namun, sebelum api menjilat, hatinya bergetar;Ditiupnya api itu – terdiam ia dalam senyap malam.Dibukanya jendela kamar: kelam langit Los AngelesYang dihuninya sejak 13 tahun lalu.Terlintas ingatan minggu pertama di kamar iniKetika setiap malam ia menangis;Ya, panggil saja ia Fang Yin – hamparan rumput harum artinya.Nama sebenarnya dirahasiakan, menunggu sampai semua reda.Waktu itu usianya dua puluh duaTerpaksa kabur dari Indonesia, negeri kelahirannyaSetelah diperkosa segerombolan orangTahun 1998, dalam sebuah huru-hara.Apa arti Indonesia bagiku? bisik Fang Yin kepada dirinya sendiri.
Ribuan keturunan Tionghoa1 meninggalkan Indonesia:Setelah Mei yang legam, setelah Mei yang tanpa tatananSetelah Mei yang bergelimang kerusuhan.2/2/Hari itu negeri berjalan tanpa pemerintahHukum ditelantarkan, huru-hara di mana-manaYang terdengar hanya teriakanKejar Cina! Bunuh Cina! Massa tak terkendalikan.Langit menghitam oleh kobaran asapDari rumah-rumah dan pertokoan –Semua terkesima, tak ada yang merasa siapMelindungi diri sendiri dari keganasan.Ada keluarga yang memilih bunuh diriDi hadapan para penjarah yang matanya bagai apiYang siap menerkam; yang siap merampas apa sajaYang siap memperkosa perempuan tak berdaya.Apa arti Indonesia bagiku? bisik Fang Yin
0 komentar: