Tips (Alay) Cerdas Cermat
Beberapa hari yang lalu Sora kembali mendapat pelajaran. Bukan! bukan rumus fisika atau hitungan matematika sinus cosinus dan logaritma yang ngjelimet itu tapi pelajaran yang seperti n*n*-n*n* hehe manis asem dan asin.
Hari yang lucu menurut Sora. Hari ini Sora kembali melakukan kegiatan rutin sebagai siswa yang aktif (baca: terlalu rajin karena pas liburan juga sekolah). Di salah satu universitas, Sora mengikuti LCC dan materinya itu materi PMI. Waduh salah jurusan saya. Sora kan bukan anggota PMR atau yang sejenisnya. Nggak apa-apa kok, toh Sora sudah biasa salah jurusan.
Tips LCC yang dapat Sora dan teman-teman Sora petik dari pohon yang bernama 'hari ini' akan Sora bahas di bawah ini:
Nb: Ini hanyalah tips gokil dari Sora, jika tips ini diterapkan dan alhasil kawan-kawan digebukin dewan juri atau tim dari sekolah lain silakan hubungi rumah sakit terdekat dan jangan sekalipun menghubungi Sora :D
Pertama, waktu sampai di tempat lomba, langsung cek di bawah bangku tempat duduk di aula tempat lomba. Siapa tahu ada undian berhadiah yang disembunyikan di bawah bangku tersebut. Kan lumayan, walaupun nggak dapat juara, setidaknya dapat dooprize deh :P Oya tambahan, bisa sekalian cek bangku juri, mungkin saja ada kunci jawaban soal lombanya yang nyelip, hehe.
Kedua, jika seandainya lolos ke babak final dalam suatu lomba cerdas cermat, waktu menunggu lomba dimulai jangan jauh-jauh dari tempat lombanya. Supaya pas lombanya mulai kawan-kawan bisa tahu dan nggak telat naik ke panggung. Jangan seperti Sora yang telat datang kemudian dengan pedenya melenggang ke atas panggung di tengah kicauan penonton yang berbunyi "Huuuuuuuuuuuuuuu, telaaaaattttt". Ini serius loh, jangan ketawa --"
Jangan memencet bel sebelum pertanyaan benar-benar selesai dibacakan. Jika ini dilanggar maka kawan-kawan akan beralih profesi menjadi peramal dadakan. Kok bisa? Ya karena harus menebak isi soal yang terputus tadi. Siapa suruh pencet bel sebelum soal selesai.
Selanjutnya, janganlah membawa kebiasaan alay di sekolah ke tempat lomba. Selain akan menjadi bahan lelucon bagi penonton lcc juga akan merugikan diri sendiri sebab dewan juri mungkin akan sedikit rempong menghadapi suatu kealayan. Sebaiknya sifat tersebut ditinggalkan di sekolah. Dibungkus dalam kresek terus ditaruh di dalam kelas. Atau kalau takut hilang, yang lebih aman, kresek bungkusan sifat alay itu dititipkan pada satpam yang sedang berjaga di sekolah.
Yang terakhir dan paling penting, SABAR. Memang beberapa orang bilang kalau orang sabar pantatnya lebar. Memangnya kenapa? Pantat lebar itu kan lebih seksi. Dan hari ini sepertinya pantat Sora tambah lebar dua senti. Saya curcol dikit ya... Sora sudah bersabar untuk tidur hanya selama empat jam agar Sora sempat mempelajari materi (ini mah salah Sora sendiri kenapa nggak baca dari dulu), Sora udah sabar untuk datang ke sekolah jam enam pagi dan ternyata belum ada orang di sekolah. Sora udah sabar untuk berusaha menjawab soal penyisihan di tengah rasa kantuk yang menggebu-gebu. Sora udah sabar untuk tetap tersenyum saat disoraki penonton karena terlambat naik ke panggung atau saat kelompok sora memencet bel dan ternyata tidak bisa menjawab soal yang diajukan.
Puncaknya hari ini, Sora udah bersabar karena setelah melalui dua kali babak tes tulis dan melewati tahap semifinal sehingga masuk sebagai finalis empat besar walaupun akhirnya nggak masuk tiga besar, ternyata piagamnya berisi nama Sora dan sebagai PESERTA lcc bukannya FINALIS. Apa, peserta?? nggak salah cetak ya. Sora pengin rasanya naik ke panggung ambil mikrofon dan langsung nyanyi eh teriak "halooo, kami ini sudah berjuang keras, kami belajar materi yang jarang kami pelajari ini, kami hanya bisa belajar mati-matian karena waktu yang minim. Apa susahnya sih cuma ganti dengan kata FINALIS. Kami nggak minta banyak, itu aja, dan kami akan merasa dihargai atas perjuangan kami. Kalau pada akhirnya hanya ditulis 'peserta' itu artinya kami sama saja dengan rekan-rekan seperjuangan yang telah gugur di tahap seleksi pertama terus apa gunanya tadi kami berjuang melewati tiga baris pertahanan yang kokoh demi menempati salah satu kursi panas finalis itu. Kenapa? Kenapa? (T.T)
Terlalu emosional? Iya. karena itulah salah satu karakteristik gender wanita. Tapi untungnya Sora tidak melakukan hal itu. Lagi-lagi Sora bersabar walau agak nyesek di dada. Sora berusaha memberi arti pada piagam peserta itu. Setidaknya itu adalah piagam peserta yang paling istimewa di antara peserta lainnya karena piagam itu baru bisa didapat setelah melalui babak final. Untungnya masih diberi piagam. Kalo nggak, nangis-nangis Sora di jalan.
Yoyoyo,
H W A I T I N G
Akhir kata, semoga tips menyesatkan ini tidak tambah menyesatkan lagi :D